skripsi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat allah swt yang mana telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada setiap hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada nabi besar Muhammad saw, kepada keluarga-nya dan kepada para sahabat-nya yang telah berhasil membawa ajaran islam keseluruh umat manusia.

Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam pada fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Metro Lampung Tengah.

Dalam penyusunan ini tentunya penulis banyak memerlukan bantuan dan dorongan baik berupa moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang telah berjasa baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada yang terhormat:

  1. Bapak Drs. Muhammad Zaini selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Metro Lampung yang selama ini telah sudi untuk membina dalam rangka menyelesaikan studi.
  2. Bapak Ahmad Ahwan, S.Ag. M.Ag selaku ketua jurusan yang telagh sudi untuk membantu dalam menyelesaikan studi pada jurusan Tarbiyah.
  3. bapak
  4. Bapak Drs. A Jalil M.pd

Atas segala bantuan dari semua pihak penulis tidak dapat membalasnya dengan apapun, namun kesemua itu Allah SWT penulis serahkan semoga Amal bakti tersebut dapat diterima oleh Allah SWT. Amien.

Metro……………………

Penulis

SUKADRI KARYA DINATA

NPM: 06210555



BAB I

PENDAHULUAN

  1. PENEGASAN JUDUL

Judul sebuah buku atau karangan adalah merupakan cermin dari isi yang terdapat pada buku atau karangan tersebut, demikian juga judul skripsi ini tentunya akan mencerminkan isi yang ada didalamnya, serta permasalahan apa yang dikemukakan dalam pembahasannya. Agar tidak terjadi salah pengertian atau perbedaan pemahaman terhadap yang akan penulis bahas dalam skripsi yang berjudul “HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOPETENSI GURU DIMADRASAH TSANAWIYAH AL-MU’AWIYAH SRIHARJO ANAK TUHA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 2009/2010” ini, maka perlu penulis perjelas istilah-istilah yang terdapat dalam judul tersebut yaitu sebagai berikut:

    1. Hubungan

Penelitian hubungan Bering juga disebut penelitian Assosiatif, hal ini sesuai dengan Sugiono (2003 hal 13) yang menyatakan bahwa: penelitian asosoatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui antara dua variable atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan kooperatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, mengontrol siuatu gejala.[1]

  1. Alasan memilih judul

Judul penulis ini terfokus pada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kopetensi guru. Adapun alas an pemilihan judul skripsi ini adalah:

    1. Penulis ingin mengetahui kopetensi guru.
    2. Penulis ingin mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekoalah terhadap kopetensi guru.
    3. Penulis bekerja di sekolah tersebut sehingga memudahkan penulis menggali dan mencari informasi serta data tenatag kepemimpinan kepala sekolah dan kopetensi guru.

  1. Latar belakang masalah

Dalam lembaga pendidikan salah satu peranan kepala sekolah adalah sebagai pengawas atau supervisor. Tanpr adanya peran dari kepala sekolah rencana program administrasi kurang dapat terlaksana dengan baik, karena kepala sekolah sebagai pemegang kendali aktivitas yang berlangsung dilingkungan sekolah. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemegang pemegang/pengkordinir, dari segala perbuatan, tindakan serta kegiatan demi berlangsungnya tujuan perencanaan administrasi pengajaran. Untuk itu kepemimpinan kepala sekolah tidak dapat sewenang-wenang dikendalikan oleh orang-orang yang tidak memiliki keahlian dan pengetahuan tentang kepemimpinan yang baik, yaitu dengan adanya kecakapan-kecakapan, keterampilan bekerja sama dengan bawahan atau orang-oranf yang berkecimpung dalam suatu organisasi dilingkungan penelitian.

Kepala sekolah memiliki wewenang untuk menangani seluruh kinerja kegiatan berdasarkan tanggung jwab serta wawanang berdasarkan pancasila.

Seperti pengertian kepemimpinan sebagai berikut “ Kepemimpinan adalah tindakan/perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan, baik orang seorang mauun kelompok kearah tuuan tertentu”[2]. Pendapat lain dijelaskan menurut Oteng Sutisna Bahwa “pada dasarnya kepemimpinan adalah proses mempengaruhi antar pribadi atau orang-orang dalam situasi tertentu.”[3].

Jadi sebagai pemimpin kepala sekolah memiliki andil yang penting, dimana pengaruh yang ditimbulkan dari tindakannya akan dicontoh dan ditiru untuk dijadikan panutan demi kepentingan bersama. Kepemimpinan kepala sekolah muncul karena adanya kesepakatan dan diterima oleh semua personil untuk menunjuk seseorang dilingkungan pendidikan sekolah.

Di perkuat oleh pendapat dari MC Cleary sebagaimana dikutip oleh Juhri bahwa “Kepala sekolah diangkat karena memmiliki kesanggupan yang dapat diandalkan untuk memberikan sumbangan kepada masyrakat melalui permenuhan kewajiban-kewajibannya dalam menjalnkan tugasnya ia dapat berperan sebagai administrator dan supervisor, sekaligus sebagai pemimpin pendidikan”[4]

Selain itu diungkapkan dalam Al-Qur’an surat As-Sajadah ayat 24, yang berbunyi:

Berdasarkan kalam Allah SWT diatas dapat dikemukakan bahwa pemimpin merupakan panutan atau contoh yang memberian pengaruh besar bagi suatu kelompoknya. Karena itu seorang pemimpin, termasuk kepala sekolah harus memiliki pengaruh untuk mengarahkan, membimbing serta mengawasi pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, tingkah laku orang-orang yang menjadi bawahannya, berdasarkan keputusan bersama sehingga berhasil tidaknya kepala sekolah dalan memimpin ditentukan oleh kelompoknya.

“Tidak terlepas dari fungsinya sebagai pemimpin lembaga di sekolah, kepala sekolah harus memiliki persyaratan yang saling berkaitan sehingga dapat menjelaskan tugas dengan baik. Adapun persyaratan tersebut diantaranya memiliki ijazah pengalaman bekerja pada sekolah yang sejenisnya[5].

Oleh sebab itu kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kopetensi guru. Penyelenggaraan proses belajar mengajar menuntut guru untuk menguasai isi atau materi bidang studi yang diajarkan serta wawasan yang berhubungan dengan materi itu. Kemampuan mengemas materi yang sesuai dengan latar belakang dan tujuan pendidikan serta kemampuan menyajikan materi dapat merangsang murid untuk menguasai dan mengembangkan materi dengan kreatifitasnya. Hal ini sejlan dengan apa yang dikatakan oleh Soetjipto sebagai berikut:



[1]. Sugiono, Metodologi Penelitian (Bandung) Alfabeta 2003 hal 13.

[2]

[3]

[4]

[5]

Komentar